Minggu, 29 April 2012

Tips Memilih Pasangan Hidup


bismillahirrahmanirrahim
Menikah mengandung tanggung jawab yang besar. Oleh karena itu, memilih pasangan hidup juga merupakan hal yang harus benar-benar diperhatikan. Rasulullah SAW telah memberikan teladan dan petunjuk tentang cara memilih pasangan hidup yang tepat dan islami. Insya Allah tips-tips berikut ini akan dapat bermanfaat.
A. Beberapa kriteria memilih calon istri
  1. Beragama islam (muslimah). Ini adalah syarat yang utama dan pertama.
  2. Memiliki akhlak yang baik. Wanita yang berakhlak baik insya Allah akan mampu menjadi ibu dan istri yang baik.
  3. Memiliki dasar pendidikan Islam yang  baik. Wanita yang memiliki dasar pendidikan Islam yang baik akan selalu berusaha untuk menjadi wanita sholihah yang akan selalu dijaga oleh Allah SWT. Wanita sholihah adalah sebaik-baik perhiasan dunia.
  4. Memiliki sifat penyayang. Wanita yang penuh rasa cinta akan memiliki banyak sifat kebaikan.
  5. Sehat secara fisik. Wanita yang sehat akan mampu memikul beban rumah tangga dan menjalankan kewajiban sebagai istri dan ibu yang baik.
  6. Dianjurkan memiliki kemampuan melahirkan anak. Anak adalah generasi penerus yang penting bagi masa depan umat. Oleh karena itulah, Rasulullah SAW menganjurkan agar memilih wanita yang mampu melahirkan banyak anak.
  7. Sebaiknya memilih calon istri yang masih gadis terutama bagi pemuda yang belum pernah menikah. Hal ini dimaksudkan untuk memelihara keluarga yang baru terbentuk dari permasalahan lain.
B. Beberapa kriteria memilih calon suami
  1. Beragama Islam (muslim). Suami adalah pembimbing istri dan keluarga untuk dapat selamat di dunia dan akhirat, sehingga syarat ini mutlak diharuskan.
  2. Memiliki akhlak yang baik. Laki-laki yang berakhlak baik akan mampu membimbing keluarganya ke jalan yang diridhoi Allah SWT.
  3. Sholih dan taat beribadah. Seorang suami adalah teladan dalam keluarga, sehingga tindak tanduknya akan ‘menular’ pada istri dan anak-anaknya.
  4. Memiliki ilmu agama Islam yang baik. Seorang suami yang memiliki ilmu Islam yang baik akan menyadari tanggung jawabnya pada keluarga, mengetahui cara memperlakukan istri, mendidik anak, menegakkan kemuliaan, dan menjamin kebutuhan-kebutuhan rumah tangga secara halal dan baik.
Sebagai catatan tambahan, dianjurkan memilih calon pasangan hidup yang jauh dari silsilah kekerabatan. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga keturunan dari penyakit-penyakit menular atau cacat bawaan kekerabatannya. Selain itu juga dapat memperluas pertalian kekeluargaan dan ukhuwah islamiyah.

Semoga kita semua dibimbing oleh Allah SWT dalam berikhtiar mendapatkan pasangan hidup yang terbaik dan diridhoi-Nya serta dapat ikut serta menemani kita ke surga dunia dan akhirat. Amin.

Selasa, 17 April 2012

Cara Bicara Rasulullah


bismillahirrahmanirrahim
Seiring dengan sifat dan sikap beliau yang agung, tutur kata Rasulullah SAW pun sangat mengagumkan. Berikut adalah beberapa hal tentang tutur kata beliau berdasarkan keterangan para sahabatnya:
  1. Beliau berbicara dengan nada perlahan;
  2. Beliau berbicara dengan kata-kata yang jelas dan terang sehingga mudah dihafal oleh orang yang mendengarnya;
  3. Dalam berkomunikasi, beliau memperhatikan tingkat intelektualitas dan pemahaman lawan bicaranya;
  4. Tutur kata beliau sangat teratur, setiap untaian kata tersusun rapi;
  5. Beliau sudi mengulang perkataannya agar dapat dipahami.
alhamdulillahirabbilalamin

Cara Duduk Rasulullah SAW


bismillahirrahmanirrahim
Duduk terlihat sebagai masalah sepele, namun tidak bagi orang yang benar2 ingin mencontoh Rasulullah SAW dalam segala aktivitasnya :-)
Berikut ini adalah beberapa cara duduk yang pernah dicontohkan Rasulullah SAW:
  1. Duduk Bersila. Duduk ini dilakukan dengan cara menyilangkan kedua kaki yang berada dalam posisi rebah dan terlipat, sehingga persilangannya ada di antara kedua betis. Rasulullah SAW pernah duduk bersila dari setelah selesai sholat subuh, hingga terbit matahari;
  2. Duduk Qurfasha. Duduk ini dilakukan dengan cara melipat lutut dan menegakkannya sehingga kedua telapak kaki menjejak lantai. Kemudian kedua tangan merangkul kedua lutut tersebut. Namun, cara duduk seperti ini dilarang Rasulullah SAW dilakukan ketika mendengarkan khutbah Jum’at (sanad hadistnya Hasan).
  3. Duduk Bertinggung. Duduk ini dilakukan seperti berjongkok dengan seluruh telapak kaki menjejak lantai, bagian (maaf) pantat tidak menyentuh lantai. Rasulullah SAW pernah duduk bertinggung ketika sedang makan kurma.
  4. Duduk Iftirasy. Duduk ini sama dengan duduk antara dua sujud maupun sujud ketika tahiyatul awal dalam sholat.
  5. Duduk Tawarruk. Duduk ini sama dengan duduk ketika tahiyatul akhir dalam sholat.
Duduk bersila:
Bersila
Duduk qurfasha:
qurfasha
Duduk bertinggung:
bertinggung
Duduk iftirasy:
iftirasy
Duduk tawarruk:
tawarruk
Berikut ini adalah beberapa cara duduk yang dilarang Rasulullah SAW:
  1. Duduk Qurfasha ketika mendengarkan khutbah Jum’at.
  2. Duduk berselonjor atau bertelekan tangan ke belakang ketika mendengarkan khutbah Jum’at.
  3. Duduk bertelekan dengan sebelah tangan.
  4. Duduk bersandar miring ke arah sebelah sisi badan ketika sedang makan. Duduk ini adalah duduk seperti duduknya orang-orang yang sombong. Lagipula duduk ini ketika makan akan menyebabkan makanan tidak dapat dicerna dengan baik.
  5. Duduk di kuburan muslim. Namun tentang hal ini, ada pula yang menyatakan bahwa duduk yang dimaksud adalah duduk ketika buang hajat di kuburan muslim (lihat referensi di bawah)
Wallahu’alam bisshawab :-)
alhamdulillahirabbilalamin

Cara Minum Rasulullah SAW


bismillahirrahmanirrahim
Sebagaimana Rasulullah SAW mencontohkan cara makan, beliau juga memberikan teladan tentang cara minum. Cara Rasulullah SAW minum adalah sebagai berikut:
  1. Berniat minum karena ibadah kepada Allah SWT;
  2. Memulai minum dengan basmalah: “Bismillah“;
  3. Minumlah dengan tangan kanan;
  4. Tidak bernafas dan meniup air minum di dalam wadah;
  5. Beliau bernafas 3 kali ketika minum. Hembusan nafasnya di luar gelas;
  6. Tidak minum langsung dari teko/ceret;
  7. Dianjurkan lebih minum dalam keadaan duduk (walaupun dalam keadaan berdiri juga diperbolehkan);
  8. Menutup tempat minuman pada malam hari;
  9. Bersyukurlah dengan minuman yang ada dan tidak boleh mencelanya;
  10. Ucapkan hamdalah, “Alhamdulillah“, setelah minum.
alhamdulillahirabbilalamin

Cara Mandi Wajib Rasulullah SAW


bismillahirrahmanirrahim
Mandi adalah aktivitas yang selalu dibutuhkan oleh manusia. Mandi memberikan perasaan bersih dan percaya diri. Dalam tuntunan Rasulullah SAW, ada 2 jenis mandi, yaitu mandi yang diwajibkan dan mandi yang disunnahkan. Dalam posting ini akan dijelaskan mengenai mandi yang diwajibkan.
Mandi wajib dilakukan jika terjadi hal-hal di bawah ini:
  1. Keluarnya mani dengan syahwat. Kebanyakan ulama berpendapat bahwa mandi diwajibkan hanya jika keluarnya mani secara memancar dan terasa nikmat ketika mani itu keluar. Jadi jika keluarnya karena kedinginan atau sakit, tidak ada kewajiban mandi. Tapi biar aman, tetap mandi saja :-D
  2. Jika bangun tidur dan mendapati keluarnya mani. Ulama berpendapat bahwa selama kita bangun dan mendapati adanya mani, maka kita wajib mandi, walaupun kita tidak sadar atau lupa telah mimpi basah  atau tidak :-)
  3. Setelah bertemunya dua kemaluan walaupun tidak keluar mani.
  4. Setelah berhentinya darah haidth dan nifas.
  5. Ketika orang kafir masuk islam.
  6. Ketika seorang muslim meninggal dunia. Tentu saja yang memandikannya adalah yang orang yang masih hidup :-) Mayat muslim wajib dimandikan kecuali jika ia meninggal karena gugur di medan perang ketika berhadapan dengan orang kafir.
  7. Ketika bayi meninggal karena keguguran dan sudah memiliki ruh.
Cara-cara mandi wajib (atau disebut juga mandi junub atau janabah) yang dicontohkan Rasulullah SAW adalah sebagai berikut:
  1. Berniat mandi wajib dan membaca basmalah.
  2. Mencuci tangan terlebih dahulu sebanyak 3 kali
  3. Membersihkan kemaluan dan kotoran yang ada dengan tangan kiri
  4. Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan dengan menggosokkan tangan ke tanah atau dengan menggunakan sabun
  5. Berwudhu dengan wudhu yang sempurna seperti ketika hendak shalat
  6. Mengguyur air pada kepala sebanyak 3 kali hingga sampai ke pangkal rambut
  7. Mencuci kepala bagian kanan, lalu kepala bagian kiri
  8. Menyela-nyela (menyilang-nyilang) rambut dengan jari
  9. Mengguyur air pada seluruh badan dimulai dari sisi yang kanan, lalu kiri.
Mudah kan? :-) Nah, untuk wanita, ada beberapa tambahan sebagai berikut:
  1. Menggunakan sabun dan pembersih lainnya beserta air
  2. Melepas kepang rambut agar air mengenai pangkal rambut
  3. Ketika mandi setelah masa haidh, seorang wanita disunnahkan membawa kapas atau potongan kain untuk mengusap tempat keluarnya darah untuk menghilangkan sisa-sisanya.
  4. Ketika mandi setelah masa haidh, disunnahkan juga mengusap bekas darah pada kemaluan setelah mandi dengan minyak misk atau parfum lainnya. Hal ini dengan tujuan untuk menghilangkan bau yang tidak enak karena bekas darah haidh
Tambahan lain mengenai mandi wajib yang sering ditanyakan:
  1. Jika seseorang sudah berniat untuk mandi wajib, lalu ia mengguyur seluruh badannya dengan air, maka setelah mandi ia tidak perlu berwudhu lagi, apalagi jika sebelum mandi ia sudah berwudhu.
  2. Setelah mandi wajib, diperbolehkan mengeringkan tubuh dengan kain atau handuk
  3. Berkumur-kumur (madhmadhoh), memasukkan air dalam hidung (istinsyaq) dan menggosok-gosok badan (ad dalk) adalah sunnah menurut mayoritas ulama.
Wallahu’alam bisshawab :-)
alhamdulillahirabbilalamin

Cara Berdagang Rasulluh SAW


bismillahirrahmanirrahim
Rasulullah SAW adalah seorang pebisnis dan pedagang yang handal. Visi beliau dalam berdagang hanya satu, yaitu:
“Bahwa transaksi bisnis sama sekali tidak ditujukan untuk memupuk kekayaan pribadi, namun justru untuk membangun kehormatan dan kemuliaan bisnis dengan etika yg tinggi. Adapun hasil yang didapat harus didistribusikan ke sebanyak mungkin umat.”
Prinsip yang beliau pegang cukup 3 hal saja, yaitu:
  1. Jujur
  2. Saling menguntungkan kedua pihak
  3. Hanya menjual produk yang bermutu tinggi
Tiga prinsip di atas menjiwai cara bisnis beliau. Berikut adalah teladan beliau sebagai seorang pedagang/penjual:
  1. Tidak boleh berbohong dan menipu pembeli mengenai barang yang dijual
  2. Carilah keuntungan yang wajar. Jika pembeli bertanya, sebutkan harga modalnya
  3. Kepada para pelanggan yang tidak mampu membayar kontan (tunai), berikanlah waktu untuk melunasinya. Bila dia betul-betul tidak mampu membayar setelah masa tenggat pengunduran itu, padahal dia telah berusaha, maka ikhlaskanlah
  4. Hindari sumpah yang berlebihan, apalagi sumpah palsu untuk mengelabui konsumen
  5. Lakukan transaksi jika telah ada kata sepakat antara penjual dan pembeli
  6. Lakukan penimbangan dan penakaran dengan benar dan setepat mungkin
  7. Camkan pada pembeli bahwa yang membayar di muka bahwa ia tidak boleh menjualnya sebelum barang tersebut benar-benar menjadi miliknya (terbayar lunas terlebih dahulu)
  8. Jangan melakukan transaksi monopoli dalam perdagangan, berikan kesempatan yang lain untuk berdagang juga.
Semoga kita semua bisa meneladani beliau. Amin
alhamdulillahirabbilalamin

Cara Bertemu Rasulullah SAW


bismillahirrahmanirrahim
Saling berkunjung dan bertamu adalah hal yang biasa terjadi. Bertamu bisa dilakukan kepada siapa saja, baik kepada sanak famili, tetangga, rekan kerja, teman sebaya bahkan kepada orang yang belum kita kenal. Namun, banyak di antara kita yang melupakan atau belum mengetahui adab-adab dalam bertamu, dimana syari’at Islam yang lengkap telah memiliki tuntunan tersendiri dalam hal ini. Alangkah baiknya jika kita mencontoh Rasulullah SAW, sebagaimana teladannya dalam bertamu sebagai berikut:
  1. Mintalah izin untuk masuk rumah (bertamu) maksimal 3x. Jika kita ingin masuk ke rumah seseorang, maka mintalah izin paling banyak 3x. Jika setelah meminta izin 3x, masih juga tidak diperbolehkan masuk, maka kita harus undur diri (pulang).
  2. Ucapkan salam ketika meminta izin masuk. Terkadang kita bertamu dengan memanggil-manggil nama orang yang hendak kita temui bahkan terkadang menggunakan sebutan yang kurang sopan. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa ucapan salam (Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh) adalah yang terbaik ketika meminta izin masuk.
  3. Ketuklah pintu rumah dengan cara yang baik dan tidak mengganggu. Ketuklah pintu rumah dengan cara tanpa berlebihan, baik dalam suara maupun cara mengetuknya. Dalam salah satu hadits, diceritakan bahwa di masa Rasulullah SAW, para sahabat mengetuk pintu dengan kuku jari tangan.
  4. Ambillah posisi berdiri dengan tidak menghadap pintu masuk. Sebaiknya posisi berdiri tamu tidak persis di depan pintu dengan menghadap ke ruangan. Sikap ini untuk menghormati pemilik rumah dalam mempersiapkan dirinya ketika menerima tamu. Ambillah posisi menghadap ke samping sambil mengucap salam. Dengan posisi tersebut, ketika pintu terbuka, apa yang ada di dalam rumah tidak langsung terlihat oleh tamu sebelum diizinkan oleh pemilik rumah.
  5. Jangan mengintip ke dalam rumah. Terkadang kita berusaha mengintip ke dalam rumah ketika penasaran apa ada orang di dalam rumah. Padahal Rasulullah SAW sangat membenci sikap seperti ini karena tidak menghormati pemilik rumah.
  6. Pulanglah jika kita disuruh pulang. Jika kita diminta pulang oleh pemilik rumah, maka kita harus segera mematuhinya tanpa merasa tersinggung karena hal tersebut adalah hak si pemilik rumah.
  7. Jawablah dengan nama jelas jika pemilik rumah bertanya “Siapa?”. Ketika pemilik rumah menanyakan nama kita, jawablah dengan nama kita secara jelas, jangan hanya “saya” atau “aku” saja.
Semoga hal-hal yang nampak sederhana, namun penting di atas dapat kita teladani dengan baik. Amin.
alhamdulillahirabbilalamin